Bila Kita mengingat kembali Sejarah Besar Persib di Pentas Liga Terbesar dan Bergengsi di Indonesia ,tentu kita ingat sejarah yang tak akan terlupakan dan akan selalu tercatat di hati bobotoh yang menyaksikan "Sang Maung Bandung" yang Pertama kali Menjuarai Liga Indonesia, dengan goal semata wayang yang dilesakan oleh Sutiyono Lamso ke Gawang Petrokimia Putra, Peran dari Seorang Libero yang sangat tangguh dilapangan dan disegani lawan saat itu siapa lagi kalau bukan Kang Robby Darwis lahir di Lembang 31 Oktober 1965 dengan nomer 6 sebagai nomer keramatnya.
Kang Robby memang di anugrahi bakat yang menjulang dan demikian pula dengan kepemimpinannya yang sangat menonjol. sebagian besar waktu karirnya dihabiskan dengan menjadi Kapten di Klub maupun di TimNas Indonesia yang dijuluki Macan Asia dan disegani saat itu. Kang Robby sempat memperkuat timnas Indonesia sebanyak 53 kali dan mencetak 6 Gol, dan juga ikut mempersembahkan piala emas SEA GAMES pada tahun 1987 dan di tahun 1991 juga beliau juga pernah menjuarai piala Sultan Hasanah Bolkiah pada tahun 1986 , sebelum gantung sepatu pada tahun 1997 setelah mengabdi selama 10 tahun. Gelar Pemain Terbaik Indonesia diraih pada tahun 1987 dan Kang Robby Darwispun kembali Dianugrahi sebagai pemain Legendaris Indonesia pada Final Copa Indonesia tahun 2007.
Robby Darwis Memang ditakdirkan untuk menjadi Seorang Legendaris dan Bintang sepakbola di negeri ini ,Bakatnya terlihat oleh seorang Pelatih Berkebangsaan Polandia yang bernama Marekz Janota di awal tahun '80-an, Bentangan jalan karir seakan terhampar Mulus untuknya. Beliaupun tumbuh di Atmosfer sepak bola Bandung yang sudah dikenal oleh dunia sebagai Atmosfer sepakbola terhebat se Indonesia, bersama rekannya Kang Adjat Sudrajat , kang Robby mewakili generasi persib yang paling mencorong di Pertengahan '80-an dan '90-an.
Sangatlah tidak berlebihan jika Kang Robby darwis dianggap sebagai wakil generasi Emas Persib yang paling bercahaya. Setidaknya jika Kiprah di Timnas dijadikan Parameternya. Total 10 tahun (1987-1997) beliau mengenakan Seragam Merah Putih dan sebagian besar waktu karir di Timnas ia lalui sebagai Seorang Kapten.
Kiprahnya menjejakan Kesan tersendiri bagi publik bola Bandung. Sebab, setelah ia Pensiun tidak ada lagi pemain persib yang dipercaya menjadi Pemanggul Komando di Timnas.Tak heran bila sampai saat ini nama Kang Robby Darwis selalu dipersonifikasikan dengan Romantisme Kejayaan Persib tempo dulu.
Tidak ada pemain yang punya karakter yang khas dan kuat seperti Kang Robby. Karakternya semasa aktif membela panju tim Pangeran Biru maupun timnas sangat identik dengan "tukan sapu bersih" kepemimpinannya di lapangan Hijau saat di hormati oleh semua pemain yang berada dibawah komandonya. tidak ada satu orang pemain yang berani untuk menampik perintahnya, pekikan kata HALIK KU AING pun sohor menjadi salah satu kata penyemangat untuk menyulut semangat para punggawa persib yang berada di bawah performa terbaiknya, kata HALIK KU AING memilki makna yang dalam bagi publik bola Bandung khususnya bobotoh Persib, Bobotoh percaya bila kang Robby telah mengeluarkan Kata-kata tersebut beliau akan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mencetak Goal ke gawang lawan, padahal kita tahu dia adalah seorang libero, kesempurnaan Kang Robby Darwis tidak akan bisa terlupakan khususnya oleh Bobotoh Persib.
sebuah pengakuan yang sangat wajar, mengingat persib sempat menancapkan kukunya dengan amat dalam di altar sepak bola nasional semasa Kang Robby Masih aktif, bersama koleganya di generasi emas Persib, tiga gelar juara perserikatan dan satu trofi liga Indonesia ia persembahakan untuk para Bobotoh.
Kang Robby menganggap keempat gelar itu sama-sama mengesankan gelar di kancah perserikatan yang direbut pada musim 1985-86, dianggap sebagai gerbang presatasi generasi emas persib. Keberhasilan itu terasa sangat berarti karena sebelumnya tim pangeran Biru sempat merasakan pahitnya terlempar ke Divisi 1 pada tahun 1978.
Gelar yang sekaligus juga mengakahiri masa paceklik prestasi selama 25 tahun." sedangkan gelar juara perserkatan 1989-90 menjadi jawaban atas kegagalan generasi emas pada tiga musim setelah merebut gelar pertama.
Tahun 1991 kang Robby sempat pindah ke klub Malaysia Kelantan FC. Namun aral tak dapat diduga , baru sekali bertanding beliau terkena sanksi tidak boleh bermain selama satu tahun, banyak pihak di Indonesia hal ini dilakukan Malaysia karena tidak ingin Kang Robby bertanding di SEA GAMES 1991 akan tetapi Kang Robby tetap bermain dan Indonesia menjadi Juara, selapas dari Malaysia Kang Robby kembali membela Persib sampai tahun 1997 dan menutup Karirnya sebagai sebagai Pesepakbola yang disegani di Pentas Sepak Bola Nasional Bersama Persib Bandung.
Kang Robby Darwis Beristrikan Suci Guntari saudara mantan tandemnya di Persib Bandung Yaitu Kang Yudhi Guntara dan dikaruniai 4 orang anak yaitu Canigia Fikri Robiana, Careca Raka (alm), Ratu Najra yang sering dipanggil Bulan dan Ratu najdah yang sering dipanggil Bintang. Kang Robby berprofesi sebagai pegawai bank BNI 46 Bandung tetapi cuti untuk menjadi asisten pelatih Persib (memiliki lisensi B) dan sekarang sedang mengikuti Kursus Lisensi A , sebelumnya Kang Robby sempat melatih ProDuta selama 2 musim yang sekarang telah pindah ke Jogjakarta dan melatih Persikab kabupaten Bandung.
Dan kecintaan Kang Robby Darwis pada Sepakbola tidak hilang begitu saja , beliau mendirikan sekola sepak bola yang diberi nama SSB Robby Darwis di daerah kelahirannya Lembang dengan obsesi ingin melahirkan pemain-pemain yang berkualitas yang pada saatnya akan memperkuat Persib dan Timnas mengikuti Jejaknya dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar